08 February 2012

Kejar Daku Kau Ku Tangkap

Share this history on :
Seandainya kisah "Kejar Daku Kau Ku Tangkap" itu bisa terjadi antara mahasiswa dan dosen-dosen pembimbingnya,,,,


Alhamdulillahirabbi, penelitian akhirnya selesai, empat bulan yang penuh keringat. Sekarang saatnya kejar-kejaran lagi sama dosen-dosen pembimbing skripsi, setor-revisi-setor-revisi-setor-revisi, begitu polanya, entah sampai kapan. Revisinya sih ga berat-berat banget, alhamdulillah, tapi setornya itu loh, penuh perjuangan. Saya punya tiga dosen pembimbing, TIGA sodara-sodara,,,, Lebih parahnya lagi, doi-doi ini sibuknya selangit. Jarang banget duduk manis di kantornya. Susah dihubungi. Peminatnya juga banyak, jadi klo mau ketemu, harus antri panjang, bisa berjam-jam.
Beberapa hari yang lalu saya janjian sama pembimbing pertama jam delapan pagi di kantornya. Waktu doi bilang jam delapan pagi, saya langsung lemas, kapan terakhir ke kampus jam segitu saja saya sudah lupa, hehehe... Besoknya, sudah lari-larian sampe kantornya di lantai lima, ekh doinya malah gak ada. Habislah waktu tiga jam menunggu-menunggu ge-je depan ruangannya, jam sebelas baru doinya nongol, fuuiiiihhh,,, Ga beda jauh dari cerita kemaren, tadi saya ketemu pembimbing kedua di kantor dekan fakultas, pas itu doi baru mau solat, katanya tunggu. Dari setengah empat sampe setengah enam sore doinya ga keluar-keluar dari ruang dekan. Ga berani juga mau masuk, takut ganggu, banyak banget dosen di sana, lagi pada ngerumpi. Kita mahasiswa-mahasiswa yang diluar cuma bisa tabah menunggu, mo ngobrol saja sudah ga tertarik...


Klo dipikir-pikir, empat bulan penelitian itu capeknya ga seberapa dibandingkan kegiatan tatap muka sama dosen-dosen ini. Sudah kejar-kejaran, bosan menunggu, antrian panjang, ujung-ujungnya cuma dapat kalimat “taro saja di meja” yang akhirnya sampe waktu mau diambil buat revisi eeeehh malah belum diperiksa sama sekali, jangankan itu, disentuh aja ga, untungnya ga dibuang. Atau pernah sudah berjam-jam menunggu, eeh doinya malah pergi, meninggalkan mahasiswa-mahasiswa manisnya yang cuma bisa melongo. Waktu masih jamannya proposal, kisahnya juga begini, makannya sudah terbiasa, tapi tetap saja ga enak. Yang begini ini nih bikin suka cepat nyerah, kadang-kadang capek nunggu, capek kejar-kejaran, memutuskan besok aja deh ketemunya, besoknya modelnya begitu juga, jadi besoknya lagi deh, sampe bosan, lama-lah si skripsi selesai.
Katanya orang yang skripsinya lama itu pasti karena malas, ga selamanya, bisa aja kejadiannya sama kayak di atas kan?


CurHat-nya sampe disini saja, klo kepanjangan takutnya nanti berubah pikiran ga jadi posting, hehehehe,,


Doa dalam hati : Semoga dosen-dosenku yang terhormat ada yang baca :)

0 komentar:

Post a Comment